Metode FMADM dan SAW


 

FMADM

 Metode FMADM merupakan pengembangan lebih lanjut dari MADM. MADM merujuk kepada pembuatan keputusan berdasarkan seleksi terhadap beberapa pilihan yang masing-masing mempunyai multiple attribute dan antar atribut yang saling konflik. Dalam pengambilan keputusan dimana sebuah masalah tidak dapat dipresentasikan secara tepat kedalam nilai crips, atau dengan kata lain kedalam nilai boolean, maka penerapan logika Fuzzy dapat menjadi satu pemecahan masalah [4]. Penerapan logika fuzzy dalam MADM, yang selanjutnya disebut sebagai FMADM. Kekurangan metode MADM biasa terhadap data-data yang bersifat impricise, dan berada dalam perkiraan jangkauan nilai dapat tertutupi. 

Simple Additive Weighting (SAW)

 Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW proses normalisasi matrik keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada [2][5]. r x Ma x x i j Min x i x ij ij ij ij ij = Jika adalah atribut biaya (cost) Jika adalah atribut keuntungan (benefit) j            ( )1 Dimana r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj ; i=1,2,...m dan j=1,2,...n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi ) diberikan sebagai [3]: V w r i j ij j n = = ∑1 ( ) 2 Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. Dimana Vi adalah rangking untuk setiap alternatif, wj adalah nilai bobot dari setiap kriteria dan r ij adalah nilai rating kinerja ternormalisasi.


sumber : https://media.neliti.com/

Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Post Terkait :
Sistem Penunjang Keputusan